
Terakhir kemarin (tanggal 4 Juli 2010) kami sekeluarga memutuskan untuk mengunjungi pantai Palabuhan Ratu di Sukabumi. Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 sampai 5 jam dari Bandung, akhirnya kami tiba di kota Palabuhan Ratu. Untuk mencapai tempat wisata kami harus keluar sedikit dari kota, tidak jauh, hanya sekitar 2-4 km. Kamipun mulai bertanya-tanya tentang tempat menginap. Informasi yang sebelumnya saya kumpulkan dari internet hanya memuat harga-harga hotel yang buat kami harganya masih dapat ditekan lagi. Maklum, kalau saya menyebut "kami" maka itu berarti sejumlah enam orang dewasa dan empat orang anak. Hmm, jumlah yang sangat "Melayu" bukan? Sedang beberapa hotel yang pernah kami rasakan agak rewel mengenai jumlah penghuninya pada setiap kamar.
Memasuki wilayah wisata kami ditarik retribusi sejumlah Rp 20.000 untuk mobil dan penumpangnya. Cukup murah, walau belakangan baru saya sadar bahwa harga itu ternyata sudah hasil Mark-Up...:-). Harusnya hanya Limabelas Ribu Rupiah saja. Selepas itu kendaraan kami menyusuri jalan sepanjang tepi pantai di bawah rimbunnya pepohonan. Suatu pemandangan yang cukup langka bagi daerah pesisir. Tak lama kemudian tampak beberapa kios ikan bakar di sebelah kiri, disusul satu dua penginapan di sebelah kanan jalan. Kesemuanya cenderung sepi, padahal saat itu masih dalam masa liburan sekolah.
Setelah melalui beberapa kelompok kios serta penginapan kamipun berputar kembali, berniat

Pemandangan di sekeliling tempat kami menginap memang tidak cukup mewah bagi yang terbiasa menginap di hotel. Dengan jarak antar bangunan semi permanen sekitar 5 sampai 10 meter, diseling dengan jalan tanah berpasir pantai, maka daerah itu tidak menjanjikan keindahan dan keteraturan modern. Di depan pondok kami terhampar warung kopi dan mie rebus si Ibu pemilik pondokan, menghalangi hamparan pantai dari teras pondok kami. Di sebelah kanan berjajar warung ikan bakar yang sepi dan beberapa penyewaan kamar mandi, sedang di sebelah kiri berdiri pondok sewaan lainnya. Di belakang kami ada hamparan lapangan yang membuat jarak antara jalan raya dengan pondok sewaan kami sekitar 30-40 meter. Puluhan pohon yang meneduhi membuat udara pantai tidak terasa panas. Keseluruhan, asal bersedia menerima pemandangan wisata ala pribumi (yang penuh kios), maka menginap di Ponpinpan seperti ini dapat berjalan menyenangkan dan murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar